Indonesia will become the Guidance of the Peace World, bukan isapan jempol lagi kayaknya…

Nah…
Nah…
Nah…

Daripada sibuk sana-sini gak kejuntrungan hanya supaya Bangsa & Negara ini tercekam dalam suasana kekalutan akibat Horror Teroris baik yg Garis Keras (Bom2 dll) & Garis Lunak (Fitnah2 dll), mbok ya… BUKA MATA!!!

Buat apa buang-buang waktu untuk hal-hal yg sebenarnya sudah JaDul bangettt… mungkin kalo dulu Teroris ada utk membakar Tirani OrBa lain ceritanya, dst…

Artikel ini ingin mengajak pembaca2 untuk melupakan dan.berdamai dengan Masa Lalu apa pun itu dan bangkit untuk meraih Masa Depan yang lebih baik dengan cara memberikan yang terbaik untuk Masa Kini.

Ngomong sih gampang secara yang ngomong juga masih pengangguran seperti ini. (^____^)v

Jujur banget… Itu benar-benar tidak mudah sekali. Berdamai dengan Saudara Kandung sendiri saja yang kelihatan dengan mata perlu proses pengikisan yang tidak mudah. Ibarat Gunung dipotong tidak semudah memotong tumpeng. Apalagi ini berdamai dengan Masa Lalu yang tidak kasat mata. Tidak bisa dilihat tapi bisa dibayangkan dan diputar berulang-ulang. Belum lagi kalau bikin hati tersayat-sayat rasanya sedihnya gak bisa hilang lenyap begitu saja.

Tapi kalau kita ingin memiliki Masa Depan yang baik, bagaimanapun caranya kita harus bisa berdamai dengan Masa Lalu. Ingatlah yang baik-baik saja. Karena semua manusia itu fitrahnya dan asal muasalnya adalah baik. Beratttttttt kan?

Flash back masa lalu saat masih kerja dulu. Sudah dibela-belain lembur tanpa bayaran dengan fasilitas kantor yang harus kucing-kucingan dengan Team Building demi kejar target bulanan terpenuhi karena listrik gedung sudah mati jam 6.30 sore, lah kok duluan yang kena efisiensi dengan alasan datang telat (jam 10 pagi tapi karena kerja sampai jam 8 malam), dan karena masih banyak employee yang nganggurrr… Ckckck… Yah alasan lain karena minta nego gaji terlalu tinggi. Yah wajar dunk, secara 2 tahun gak naik gaji dan gak pernah dapat lembur, dst…

Karena merasa sok, dulu Gue tuh kaya gitu tapi ga pernah dihargai dst, akhirnya untuk mencari kerja menjadi dipenuhi rasa apatis. Percumaaa, gue udah kerja mati-matian dengan loyalitas tinggi teteup didepak hanya karena datang telat. Misalnya begitu. Inilah yang menjadi PR buat penulis bagaimana caranya berdamai dengan Masa Lalu Kerja yang kelam dengan mengingat yang baik-baik saja. Walau sedikit alhamdulillah. Kalau gak ada satu pun yang baik, ya udah lah di-delete aja. Dan itu benar-benar tidak mudah. Ini baru dari sisi pekerjaan. Belum lagi Masa Lalu dari sisi-sisi yang lain kan?

Masa Lalu yang tidak damai menjadi penghalang kita memberikan yang terbaik di Masa Kini. Ini yang penulis alami. Cari kerja jadi ogah-ogahan. Ndilalahnya juga berbanding lurus dengan panggilan interview. 3 bulan bisa sama sekali gak ada. Sampai-sampai pesimis rasanya. Kantong kosong, bolong lagi. Uang tidak ada itu benar-benar bikin kepercayaan diri menurun. Apa masih mampu Saya bertahan di Dunia ini? Ckckck… serasa Penyair ya?

Bukan berarti saat ini panggilan interview sekarang sudah mengantri juga sih. Tapi mencoba berdamai dengan Masa Lalu dan melupakan yang buruk-buruk, memberikan sebuah motivasi baru dan keyakinan bahwa pasti bisa mencari kerja yang lebih baik.di Masa Kini. Walau sedikit gajinya tapi dengan fokus pasti jadi pintu terbuka untuk kesempatan lain misalnya. Dengan begitu Masa Depan yang baik dan penuh kedamaian akan terwujud.

Inilah yang harus kita yakini terjadi untuk Indonesia. Dimulai dari diri sendiri dulu. Kita harus yakin Indonesia adalah Negara penuh kedamaian. Yang bangsa dan negaranya selalu berdamai dengan segala kemajemukan dengan mengedepankan persatuan & kesatuan bangsa dan negara. Bukan tidak mungkin ini bisa kita tularkan buat Negara2 lain di dunia. Timur Tengah yang tidak pernah berhenti bergejolak. Afrika, Amerika Latin, Asia, Eropa, Australia, Pasifik…

Memanusiakan orang lain dimulai dari diri sendiri dulu. Siapkah kita memasuki dunia penuh kedamaian di mana hanya ada satu kebangsaan yaitu Bangsa Dunia? Mungkin lagu kebangsaannya adalah IMAGINE karya John Lennon.

Leave a comment